Pages

Ads 468x60px

Senin, 21 November 2011

"Merek Indonesia Sedang Sekarat"

Ilustrasi
Ilustrasi
JAKARTA - Asosiasi Merek Indonesia (Amin) meminta pemerintah untuk  menyaring jenis investasi asing yang akan masuk ke dalam negeri. Pasalnya, investasi asing yang ada saat ini hanya melakukan perakitan, mengaplikasi teknologi rendah (low tecnology), dan menghindari kebijakan pengaturan limbah di negara asalnya.

Ketua umum Amin Putri K Wardani mengatakan,  pemerintah juga harus memperkuat dan mendukung industri produsen merek asli Indonesia. Dukungan tersebut, kata dia, adalah memberikan subsidi dan mengeluarkan kebijakan yang tidak menggerus merek Indonesia.

Menurut Putri, saat ini terjadi kondisi yang mengindikasikan industri produsen merek asli Indonesia  sedang sekarat. Kondisi itu terjadi akibat adanya  krisis yang menekan ekspor ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Selain itu, juga karena adanya tekanan lonjakan impor.

“Sementara itu, ada persaingan dengan produk merek global. Kekuatan daya saingnya tentu berbeda. Untuk menyeimbangkan kondisi ini di pasar, pemerintah perlu turun tangan. Saya rasa, ini bukan permintaan yang tidak wajar. Ini juga bukan bentuk kecemburuan terhadap merek global,” kata Putri di Jakarta, Senin (21/11/2011).

Sementara, Sekjen Amin Franky Sibarani menambahkan, pihaknya akan menyurati pemerintah dan menyampaikan beberapa rekomendasi terkait kondisi tersebut.

“Indonesia menjadi negara tujuan investasi, tapi jangan sembarangan menerima investasi. Harus mengutamakan investasi teknologi tinggi, ramah lingkungan di negara asalnya dan mengaplikasinya di Indonesia, hemat energi, dan memproduksi barang premium,” kata Franky.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MY REFEAL :